Kamis, 14 Juli 2011

I'm not Religious but the Godless #2

I just wanted to tell me of my anxiety, especially anxiety about the religious life in my country Indonesia. Religious life in Indonesia in recent years, much damaged by several groups that will bring all interest groups, whether political interests, identities and interests of others alone. Damage which I think is very impact at all on our lives, especially the religious life. For example in case of attacks on religious organizations by other religious organizations.
In addition there is one thing that I think is also important to criticize.  In my country, everyone should have religion in accordance with their beliefs,  but there are only six recognized religions. People on the identity card did not fill their religion will be illegal here. The government has a special department also takes care of religious matters. Is when people of religion should be regulated by the state? It was not religion that is everyone's right? Is their religion by force?

I'm not Religious but the Godless #1

I think religion is the term, this term is possible because humans need order in their lives. In some research I did this religion aims to make life more orderly. But what if religion is now no longer in control of humans who follow this tradition for religion?

Rabu, 18 Mei 2011

Turun Hujan

matahari
sebentar lagi hujan
hujan dalam keringnya dunia
yang akan memberi sabda akan roh dunia

Minggu, 15 Mei 2011

Karnaval Paku Tidar


Karnaval Paku Tidar adalah sebuah acara kirab budaya yang diadakan pada hari sabtu tanggal 14 Mei 2011 , dan bertujuan memberikan pesan perdamaian. Acara ini diikuti oleh berbagai etnis yang ada di Magelang, sebagai kampanye perdamaian. Jika sesuai dengan jadwal acara kemarin dimulai dengan prosesi ritual dan doa di Puncak Gunung Tidar (13.00), dilanjutkan kirab budaya (14.00), diikuti ratusan seniman, mengusung delapan tandu pesan alam dan perdamaian. Di panggung pagelaran Alun-alun (15.00), pagelaran seni budaya tradisional kontemporer, orasi Budaya Gus Yusuf, Wawali Joko Prasetyo, apresiasi sastra dan doa lintas agama. Namun sayang kemarin hujan deras menghalangi kami, sehingga acara agak terhambat. Kebanyakan dari pemain membawa properti yang akan rusak jika kena air, maka mereka harus berhenti sejenak.
Ini adalah beberapa foto dari Karnaval Paku Tidar.




Sabtu, 14 Mei 2011

Belum Bisa MenerimaPupus Baru

Pupus itu semakin lama akan tumbuh sebagai pohon yang mencoba memberikan kehidupan untuk pohon. namun pohon sepertinya tak memberikan rasa yang sama kepada pupus itu. pohon terlalu berat menerima pupus barunya dan menyayangi pupus itu. Namun pupus akan selalu setia menunggu dan mencoba melakukan hal yangterbaik untuk menjadikan pohon itu sadar, bahwa dia benar-benar tumbuh untuk mencoba memberikan hal yang terbaik untuk kehidupan pohon. Karena pupus sudah terlanjur tumbuh, dan mencoba untuk tidak layu. Jika memang pohon tak mampu memberikan rasanya untuk selalu pupus itu sehingga tumbuh menjadi daun yang indah, cepat-cepatlah matikan pupus itu!

Mendung Ini

Kau selalu terlihat sebagai sebuah senja merah yang idah walaupun dibalut awan hitam yang sedang menutupimu itu. Awan mendung itu hanyalah sebuah awan yang ketika dia meneteskan airnya maka mendung itu akan berubah menjadi tetes-tetes yang akan menyegarkan manusia disisi dunia. memang mendung seolah aku ciptakan dari ketidak pekaanku terhadap senja. namun apakah mungkin senja itu akan teru menerus menyimpan mendung yang akan menutupi keindahannya ketika dilihat orang lain. Aku ingin melihat mendung itu beralih menjadi pelangi yang akan menambah keindahan senja. Dan mendung itu apakah mengerti kalau aku menunggunya untuk menjadi tetes air yang menyegarkan.

Teruntuk senja, aku hanya bisa berharap agar mendung itu segera meneteskan air-airnya agar bisa memberi kesegaran pada sisi lain dunia. Aku hanya akan mencoba menjadikan senja seperti biasa agar senja selalu menjadi hal yang terindah mengisi hari-hari gelap ini. Mohonkan pada yang memiliki semesta dan senja agar segera bisa mengahapus mendung itu, atau menjadikan mendung itu sebagai sebuah pelangi yang akan menambah keindahan senja.

Senin, 09 Mei 2011

Menunggu Senja

Tak ubahanya langit senja yang begitu indah dan menarik untuk selalu dipandangi dikagumi, ku hanya sebatas jiwa yang bisa mengaguminya, tak bisa menyentuh senja itu untuk selalu kusimpan dan kumilki seutuhnya, senja itu telah jatuh kedalam sebuah semesta yang begitu tinggi dan sulit untuk kugapai. Mungkin hanya keajaiban dari roh semesta saja yang akan menjadikannya selalu dalam genggamman tangan ini. Mungkin ku telah menyayangi senja itu sedalam sayangku ini kepada semesta jiwaku sendiri. Namun senja itu mungkin hanya akan menjadi bagian dari hari-hariku yang sendiri ini, mungkin senja tak akan memberikan jiwa senjanya seperti aku memberikan jiwa semesta ini. Senja mungkin pernah melirik untuk membalas apa yang ada di kedalaman jiwa semesta ini, namun mungkin senja tak mau memilihku sebagai jiwa senjanya yang selanjutnya.


" Teruntuk senja, mungkin aku cukup membosankan untuk kau pandangi dikedalaman indahnya dirimu. Namun kau harus memahami apa yang ada dalam jiwa semesta ini, kau tahu aku hanyalah bagian dari sisi gelap jiwa semesta yang tak pernah bisa menjadi warna mempesona, namun jika kau bisa melihat jauh dalam kedalaman jiwa semesta ini kau akan tahu bahwa sisi gelap itu akan menjadi warna mempesona, aku hanya akan selalu menunggu, biarlah waktu semesta yang akan menentukan apakah kau akan menanggapiku sejauh aku menanggapimu, dan senja aku hanya ingin kau tahu aku akan setia sepanjang waktu dan tak akan berhenti memberikan jiwa semesta ini kepadamu, dan senja ku berharap selalu agar kau bisa tergabung melebur dalam semestaku ini yang mungkin jauh berbeda dengan semesta mu yang telah membuatmu jatuh kepadanya sebelumnya."

Minggu, 08 Mei 2011

Pupus Baru

Pupus barumu telah mulai nampak, namun kau belum begitu yakin akan pupusmu itu, apakah akan menjadi pupus yang bisa sama dengan daun yang kemarin telah hilang. Setiap pupus yang tumbuh itu pasti akan menjadi daun yang tak sama persis dengan pupus yang sebelumnya telah tumbuh, menjadi daun dan layu, kering dan jatuh meninggalkan batangmu.
Jika kau sudah tak merasa yakin pupus itu mampu menjadi daun yang lebih indah maka layukanlah pupus barumu, ganti pupus itu dengan pupus yang baru lagi. Janganlah kau memelihara pupus itu namun dengan penuh prasangka kekecewaan. Karena tumbuhnya pupus itu merupakan sebuah proses alami, proses yang akan menentukan menjadi baik atau mengecewakan. Namun apa kau mau mengikuti proses itu, atau kau benar-benar akan membuat layu pupusmu itu, atau kau tak memperdulikannya dan dia akan layu dengan sendirinya?

Sigaring Nyawa

Nyawa mungkin hanya menjadi sebuah simbol dalam hidup ini, simbol sebuah kehidupan yang tak pernah berhenti berdetak dalam nada-nada semesta.
Nyawa ini sering dibagi dengan orang yang terkasih yang bisa mendampingi nyawa yang lainnya, nyawa yang lainnya pun juga melakukan hal yang sama jika ada nyawa yang mau membagikannya. Nyawa itu akan melebur jadi satu ketika keduanya telah bisa saling membagi. Nyawa adalah jiwa dari seluruh jagad, jika sudah mampu untuk membaginya banyak hal juga yang bisa dibagikan kepada sigaring nyawa.
Jika belum mampu untuk membaginya maka hilangkanlah nyawa yang sudah mau membaginya itu dari muka bumi, karena nyawa itu hanya merasa setengah hidup dan tak berdaya melawan kehendak dari nyawa yang lainnya yang mungkin belum bisa sepenuhnya membagi. Namun nyawa ini akan setia menanti hingga nyawa yang lainnya bisa melakukan hal yang sama, tak akan berhenti menanti sampai nyawa itu benar-benar telah dihilangkan dari dunia, maka nyawa ini juga akan mencoba untuk menghilang dari dunia.

Sabtu, 07 Mei 2011

Beda

kau berada di atas langit yang jauh untuk menyentuh bumi, sedangkan akku berada di bumi yang sulit untuk menyentuh langit. Langit tak bisa melihat kegetiran bumi, bumi tak bisa melihat kegetiran langit. Namun tetap saling melengkapi dalam suasana apapun dan dalam kegetiran seperti apapun!

Perasaan anjing #2

Melolong dalam kepiluan yang tak pernah berakhir. Ku telah menemukan sebuah tempat yang membuatku lebih merasa nyaman tak hidup lagi di jalanan yang dingin itu, namun tak seperti yang kubayangkan. Ku merasa hanya selalu membuat pemilikku sengsara karena hidupku sekarang berada ditangannya. Mungkin juga aku tak seperti peliharaan yang dimiliki olehnya sebelum dia menemukanku kedinganan di sudut jalan. Mungkin hari-harinya penuh penyesalan, menyesal setelah dia menemukanku. Aku mencoba untuk setia menemaninya dalam kondisi seperti apapun, namun mungkin dia benar telah salah menemukanku. Ku hanyalah anjing desa yang yang tak punya hal spesial seperti anjing kota yang mungkin selalu nampak indah. Tapi apakah hanya keindahan saja yang di lihatnya? Apakah dia akan melihat kesetian yang ingin kuberikan padanya.
Untuk kedua kalinya, jika aku bisa membahasakan kepiluan ini kedalam bahasa manusia yang bisa dimengerti olehnya aku ingin berkata, " Aku benar-benar menyerahkan kesetiaan ini, rasa ini, dan semua hal yang kumiliki untukmu, dan aku hanya bisa memberikan semampu tubuh dan pikiran ini. Aku mungkin tak bisa menjadi anjing lain seperti yang kau inginkan. karena inilah aku, aku yang seperti ini bukan seperti yang lain,dan seperti inilah hidupku, maaf jika aku hanya membuatmu menyesal dan kecewa untuk memilikiku."

Kamis, 05 Mei 2011

Me


the first time, my darl draw my name 
♥ you darl

Rabu, 04 Mei 2011

Kekuatan Pohon

Pohon yang kutanam akan tumbuh menjadi pohon yang sangat rindang dan kuat bertahan diterpa angin sebesar apapun. Pohon yang kutanam itu menancapkan akarnya sedalam-dalamnya ia mampu. Pohon itu hanya akan mati atau tumbang ketika aku sudah mencabutnya atau memotongnya. Ku hanya selalu berharap pohon ini akan bisa selamanya hidup menemaniku dalam hari-hari yang penuh dengan kesendirian ini.
Pohon ini tak hanya ku tanam untuk diriku saja, tapi untukmu juga, untukmu yang akan menemaniku berada dibawah pohon itu. Ku juga ingin kau memanam pohon yang sama, dan juga tumbuh kuat. Agar pohon yang ku tanam juga tak merasa sendiri.

Tak Ada Kepedulian

Tulisan ini merupakan sebuah refleksi atas aksi yang dilakukan oleh kawan-kawan yang tergabung dalam komite masyarakat progresif anti komersialisasi pendidikan ( KAMPAK ) yang bertujuan untuk melawan segala bentuk komersialisasi pedidikan.
Pada hari Pendidikan Nasional tahun ini, tepatnya tanggal 2 mei 2011 teman-teman mahasiswa yang peduli akan kebijakan yang dirasa menindas mahasiswa mengadakan sebuah aksi yang dimulai dari bunderan UGM. Aksi tersebut bertujuan melawan kebijakan kampus yang dirasa tidak lagi berpihak sepenuhnya pada pendidikan. Aksi ini juga merupakan kelanjutan dari protes atas dilakukannya kebijakan Kartu Identitas Kendaraan ( KIK ).


Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

Minggu, 01 Mei 2011

Perasaan Anjing

ku menggonggong dalam dinginnya malam yang tak pernah memberikanku harapan untuk mendatangkan orang yang merawatku. Ku terus berjalan dengan gonggongan yang mungkin tak membuat para manusia itu pilu, namun ini adalah gonggongan sepilu-pilunya dari diriku yang hina.
Ku terpojok di sudut jalan ini,menunggu  hujan reda, buluku yang basah menambah dinginya malam ini. ku melihat seorang yang datang mendekatiku mungkin karena dia peduli. aku dibawanya pulang, buluku dikeringkan, dikasih makan, dirawat dengan baik.
Beberapa hari ku bersama pemilikku yang baru, aku merasa cocok dia untuk menjadi pemilikku, dia begitu baik. ku yakin dia akan menjadi seorang pemilik yang akan menyayangi peliharaannya seperti dia menyayangi suaminya yg belum lama ini entah kemana. maka ku berikan kesetiaan ku sebagai anjing untuk pemilikku yang baru ini.
andai aku bisa menjadi manusia yang sama juga, aku hanya ingin berkata.

"aku memberikan rasa sayang dan kesetiaan ini seutuhnya untukmu, dan apakah kau memberikannya juga, atau hanya kau jadikan teman kesendirian mu, kesendirian yang sedang menerpamu, rasa perih yang membuatmu merasa sendiri pula?"
Namun ku hanya anjing yang selalu setia menjadi temannya dalam kesepian, dan aku sadar bahwa aku mungkin tak dapat kasih sayangnya seutuhnya, karena masih banyak manusia yang siap untuk berada disampingya.

For You

Refleksi Pohon

Tak ubah pohon yang sedang tumbuh, kau menumbuhkan pupus hijau daun baru yang akan memberikanmu kehidupan, kau juga menancapkana akarmu sedalam tanah agar kau kuat berdiri dengan tegak melawan dunia ini. Suatu ketika pupusmu yang telah layu itu jatuh dan mulai mengering dan mulai membusuk meninggalkanmu. Kau tetap harus menumbuhkan pupus barumu, namun kau benar-benar masih teringat dan tak ingin berpisah dengan pupus pertamamu karena itu merupakan nafas pertama yang memberikanmu banyak harapan dan kenangan. Kau mungkin tak kan pernah lepas dari daun yang telah jatuh membusuk meninggalkanmu. Namun kau juga harus mencoba untuk menjaga, menyayangi atau tidak menyakiti pupus barumu yang baru saja tumbuh, karena mungkin dia adalah nafasmu.
Banyak kenangan dan arti yang telah ditinggalkan oleh daun yang entah kemana perginya, semua itu telah berlalu, kau harus menatap apa yang ada pada dirimu sekarang. Apakah kau akan tega membuat sakit dan membuatnya selalu menangis? Apakah kau merasakan sakitnya jika pupus itu tahu bahwa dalam sel yang mengealir di batangmu bukan untuk pupus barumu itu namun sudah terbagikan untuk pupus yang lainnya?

kadang kita harus membuang sesuatu dari hidup ini untuk menatap kedepan dan membuatnya menjadi lebih baik.

Jumat, 29 April 2011

teruntuk semua semesta dalam jiwaku.

kupandangi poros antara matahari dan bulan, mereka merupakan pasangan yang bisa menghiasi bumi ini sehinga kita bisa hidup dalam bumi. namun kenapa bulan itu memiliki bercak hitam yang mungkin membuat berat hati dari si matahari? apakah matahari masih bisa menerimanya?

Rabu, 27 April 2011

teruntuk kepedihan dibatas senja

Matahari itu meredup seraya mataku yang juga meredup karena lelahnya hari ini, lebih meredup lagi ketika aku telah membuat seseorang  lagi terhadap diriku. Ku pandang matahari seolah menambah kecepatan terbenamnya, dan membuat hatiku semakin gelap lagi. Bulan baru pun tak pernah menampakan garis keilnya untuk memberikan sebuah penerangan. Ku hanya menatap pohon besar di sudut tempat ini, aku hanya akan termangu dan seperti biasa air mata ini tertetes tak tentu arah. Aku merasa telah sangat bersalah kepadanya. Namun sepertinya maaf itu tak cukup lagi, air mataku seolah membuat pohon tempatku termangu seolah memelukku dan membisikan sebuah kata, “ bisikanlah maafmu itu dengan lebih dalam lagi dan titipkanlah bisikmu itu kepada angina yang berhembus itu, dan angina akan mengirimkannya langsung ke orang itu”

Tanpa tersadar aku mengikuti saran dari pohon itu dan kubisikan sebuah kata dari kedalaman hati ini

 “ teruntuk cahaya dibatas senja, aku hanya bisa meminta maaf atas kesalahanku yang telah membuatmu mungkin kecewa dengan hari ini, hanya itu yang bisa ku sampaikan. sebenarnya aku sangat ingin merasakan pudding yang telah kau buat jika kau berkenan” 

Selasa, 19 April 2011

teruntuk pena dibatas kata.


aku melihat semesta yang menjelma menjadi dirimu, semesta yang saelalu melekat pada diriku, apakah juga akan menjadi jiwa ku, karena semesta juga telah memilihmu?

Jumat, 15 April 2011

teruntuk kepedihan dibatas kata.

aku tak ubahnya anjing yang tak mempunyai tuan, berjalan memutar tak tentu arah, mencari dan menunggu siapa yang akan memberiku makan. Menggonggong pilu mencari perlindungan.

Rabu, 02 Maret 2011

Munculnya Gerakan Islam Radikal-Fundamental 1990-an

Gerakan Islam Indonesia saat ini diwarnai dengan gerakan Islam radikal-fundamental. Gerakan ini mulai muncul secara terbuka pada tahun 90-an. Gerakan ini cukup banyak peminatnya, mulai dari kalangan mahasiswa, pelajar dan kelompok terdidik lainnya.

Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

Selasa, 22 Februari 2011

Apa Salah Kami?

Kami memang bebas dari pembunuhan masal yang terjadi tahun 1965-1966, tapi kami tidak akan “dibebaskan” untuk benar-benar mendapatkan kebebesan kami.
Suamiku telah berangkat ke Tiongkok pada pertengahan September 1965 bersama kelompoknya. Aku tak tahu apa-apa saat itu, kenapa suamiku harus meninggalkan keluarga kami saat itu. Aku baru mengetahuinya setelah jam malam diberlakukan pada tanggal 1 oktober 1965. Sehari sebelum diberlakukannya jam malam itu telah terjadi kudeta yang mengkambing-hitamkan PKI, suami saya memang berafiliasi penuh dengan PKI, saya bisa memaklumi ketika dia harus meninggalkan kami.

Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

Selasa, 15 Februari 2011

PKI Juga Punya Agama

Siang itu sedang ada diskusi yang salah satu pembicaranya merupakan orang yang kritis dengan gerakan kiri di Indonesia. Diskusi berjalan begitu menarik, cukup banyak mahasiswa yang antusias mengikuti acara tersebut. mereka cukup tertarik mungkin karena diskusi ini sedikit menyinggung mengenai kudeta yang terjadi pada tahun 1965.

Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

Jumat, 11 Februari 2011

Sekelumit Kisah Orang Eksil

Tahun 1965 Indonesia sedang mengalami prahara politik yang merenggut ribuan nyawa manusia. PKI dijadikan kambing hitam dan dicap melakukan sebuah kudeta. Orang-orang yang dianggap berafiliasi dengan PKI dan dianggap Soekarnois memiliki nasib tak menentu.

Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

Minggu, 30 Januari 2011

Si Kancil dan Kelicikan Birokrasi

Teringat sebuah kisah ketika saya masih kecil yaitu cerita Si Kancil. Ketika dan sampai sekarang say belum tahu persis cerita it diciptakan hanya sebagai sebuah dongeng pengantar tidur atau sebagai cerita tentang kecerdikan Kancil dalam mengelabui hewan yang lebih kuat darinya ataupun Pak tani penanam ketimun. Namun sekarang saya mempunyai persepsi lain mengenai cerita Kancil ini.

Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk pergi ke desa-desa yang ada disekitar rumah saya di lereng Merapi. Ketika itu saya bertanya kepada beberapa orang tua yang ada di desa saya mengenai cerita ini.Saya ingin tahu kapan cerita kancil ini mulai muncul. Jawaban mereka rata-rata berkisar pada masa penjajahan, karena ketika orang yang saya tanyai itu masih kecil ( sekarang berumur kurang lebih 70 tahun ) cerita itu telah di cerikan kepada dirinya.

Waos Sedoyo,Baca Selengkapnya,Read More...

  ©Blogger Theme by dims dhif merapi 2011

Back to TOP