Minggu, 01 Mei 2011

Refleksi Pohon

Tak ubah pohon yang sedang tumbuh, kau menumbuhkan pupus hijau daun baru yang akan memberikanmu kehidupan, kau juga menancapkana akarmu sedalam tanah agar kau kuat berdiri dengan tegak melawan dunia ini. Suatu ketika pupusmu yang telah layu itu jatuh dan mulai mengering dan mulai membusuk meninggalkanmu. Kau tetap harus menumbuhkan pupus barumu, namun kau benar-benar masih teringat dan tak ingin berpisah dengan pupus pertamamu karena itu merupakan nafas pertama yang memberikanmu banyak harapan dan kenangan. Kau mungkin tak kan pernah lepas dari daun yang telah jatuh membusuk meninggalkanmu. Namun kau juga harus mencoba untuk menjaga, menyayangi atau tidak menyakiti pupus barumu yang baru saja tumbuh, karena mungkin dia adalah nafasmu.
Banyak kenangan dan arti yang telah ditinggalkan oleh daun yang entah kemana perginya, semua itu telah berlalu, kau harus menatap apa yang ada pada dirimu sekarang. Apakah kau akan tega membuat sakit dan membuatnya selalu menangis? Apakah kau merasakan sakitnya jika pupus itu tahu bahwa dalam sel yang mengealir di batangmu bukan untuk pupus barumu itu namun sudah terbagikan untuk pupus yang lainnya?

kadang kita harus membuang sesuatu dari hidup ini untuk menatap kedepan dan membuatnya menjadi lebih baik.

0 komentar:

  ©Blogger Theme by dims dhif merapi 2011

Back to TOP