Arsitektur dari Waktu ke Waktu
Belanda memiliki masa lalu yang begitu
panjang. Tak hanya di Negara Belanda itu sendiri namun juga ketika zaman
kolonialisme merajai dunia. Belanda pernah memiliki negeri jajahan di wilayah
timur jauh yang disebut dengan Hindia Belanda. Hindia Belanda ini berkedudukan
di Indonesia pada saat ini. Hindia Belanda awalnya terbentuk dari kongsi dagang
yang bernama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Beberapa tahun
VOC ini berada di Nusantara, lalu VOC mengalami kerugian dan Kerajaan Belanda
berniat untuk mengambil alih posisi ini.
Saya tidak ingin mengulik lagi bagaimana
kehidupan masyarakat belanda di Hindia Belanda, atau kolonialisme seperti apa
yang terjadi di Hindia Belanda. Saya hanya ingin membahas bagaimana arsitektur
belanda ini ada dari waktu ke waktu, seperti yang ada dalam judul tulisan ini.
Ketika masyarakat Eropa dan Belanda pada
khususnya datang ke Indonesia tentu mereka membutuhkan waktu untuk tinggal di
Nusantara. Mereka melakukan kegiatan ekonomi yang bersumber pada hasil
perkebunan serta perdagangan rempah-rempah. Tentu mereka mutlak harus memiliki
tempat tinggal di Indonesia. Mereka pun mendirikan rumah-rumah yang khas dengan
gaya mereka, memiliki atap yang tinggi, tembok tebal, jendela yang tinggi pintu
yang tinggi. Bangunan itu sering kita sebut sebagai bangunan gaya Belanda.
Atap atau langit-langit yang tinggi,
banyaknya jendela yang tinggi-tinggi pula bermaksut untuk membuat rumah mereka
terasa lebih sejuk lagi. Karena mereka tak tinggal di wilayah subtropis
melainkan wialayah tropis yang cukup panas, suhu terendah diwilayah indonesia
rata-rata adalah 22° C itupun suhu terendahnya. Belum cukup sejuk untuk mereka, cukup
terasa panas didalam rumah. Secara segi arsitektur orang-orang Belanda sudah
sangat kreatif pada saat itu untuk memikirkan bagiamana agar banyak angin yang
masuk kedalam rumah dan bisa menjadikannya lebih sejuk lagi. Mereka
menginovasikan rumah yang sedemikian rupa sehingga bisa membuat penghuninya
lebih nyaman lagi. selain rumah, masyarakat belanda yang ada di Hindia Belanda
juga membangun jembatan benteng, atau bangunan-bangunan lain. Bangunan-bangunan
itu sampai sekarang masih nampak kokoh menantang alam sekitarnya. Terbukti dari
sini bahwa kehandalan dari para orang-orang belanda untuk membangun bangunan
pada saat itu.
Terbukti juga pada masa kini beberapa
arsitek Belanda memenangkan beberapa penghargaan berskala dunia. Seperti
misalnya Herman Hertzberger yang dianugrahi Royal
Gold Medal pada tahun ini.
Hertzberger telah mengubah cara pandang orang tentang bangunan, baik sang
arsitek maupun si pengguna. Konsep yang ia gunakan adalah konsep ruang dan
bentuk. Selain itu ada juga Rem Koolhaas yang memenangkan Lifetime Achievement Award dari sebuah biennale di Venezia ini membawa kebaruan dalam
dunia arsitektur. Semua kemungkinan dalam arsitektur ia perluas. Hal ini tentu
menandakan orang Belanda selalu berpikir kreatif akan suatu hal baru yang harus
mereka miliki dan dibawa ke dunia luas melalui ilmu yang mereka pelajari.
Bangunan-bangunan bangsa Belanda yang ada
di Indonesia sudah berusia ratusan tahun, bangunan bangunan itu telah melintasi
ruang waktu. Bangunan-bangunan Belanda ada dari waktu ke waktu. Bangunan-bangunan
lama dan baru dari bangsa Belanda masih berdiri kokoh menjadi saksi kebesaran
kreatifitas bangsa ini dalam arsitektur dan desain. Penghargaan yang diraih
oleh arsitek Belanda juga tak lepas dari dari kerja kreatif mereka akan hal
baru yang dibawa ke dunia arsitektur dan desain.
1 komentar:
Keep bloging ganz, sangat bermanfaatsekali info nya ... makasih banyak
Perumahan Baru
Posting Komentar