Senin, 07 Mei 2012

Arsitektur dari Waktu ke Waktu

Belanda memiliki masa lalu yang begitu panjang. Tak hanya di Negara Belanda itu sendiri namun juga ketika zaman kolonialisme merajai dunia. Belanda pernah memiliki negeri jajahan di wilayah timur jauh yang disebut dengan Hindia Belanda. Hindia Belanda ini berkedudukan di Indonesia pada saat ini. Hindia Belanda awalnya terbentuk dari kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Beberapa tahun VOC ini berada di Nusantara, lalu VOC mengalami kerugian dan Kerajaan Belanda berniat untuk mengambil alih posisi ini.
Saya tidak ingin mengulik lagi bagaimana kehidupan masyarakat belanda di Hindia Belanda, atau kolonialisme seperti apa yang terjadi di Hindia Belanda. Saya hanya ingin membahas bagaimana arsitektur belanda ini ada dari waktu ke waktu, seperti yang ada dalam judul tulisan ini.
Ketika masyarakat Eropa dan Belanda pada khususnya datang ke Indonesia tentu mereka membutuhkan waktu untuk tinggal di Nusantara. Mereka melakukan kegiatan ekonomi yang bersumber pada hasil perkebunan serta perdagangan rempah-rempah. Tentu mereka mutlak harus memiliki tempat tinggal di Indonesia. Mereka pun mendirikan rumah-rumah yang khas dengan gaya mereka, memiliki atap yang tinggi, tembok tebal, jendela yang tinggi pintu yang tinggi. Bangunan itu sering kita sebut sebagai bangunan gaya Belanda.
Atap atau langit-langit yang tinggi, banyaknya jendela yang tinggi-tinggi pula bermaksut untuk membuat rumah mereka terasa lebih sejuk lagi. Karena mereka tak tinggal di wilayah subtropis melainkan wialayah tropis yang cukup panas, suhu terendah diwilayah indonesia rata-rata adalah 22° C itupun suhu terendahnya. Belum cukup sejuk untuk mereka, cukup terasa panas didalam rumah. Secara segi arsitektur orang-orang Belanda sudah sangat kreatif pada saat itu untuk memikirkan bagiamana agar banyak angin yang masuk kedalam rumah dan bisa menjadikannya lebih sejuk lagi. Mereka menginovasikan rumah yang sedemikian rupa sehingga bisa membuat penghuninya lebih nyaman lagi. selain rumah, masyarakat belanda yang ada di Hindia Belanda juga membangun jembatan benteng, atau bangunan-bangunan lain. Bangunan-bangunan itu sampai sekarang masih nampak kokoh menantang alam sekitarnya. Terbukti dari sini bahwa kehandalan dari para orang-orang belanda untuk membangun bangunan pada saat itu.
Terbukti juga pada masa kini beberapa arsitek Belanda memenangkan beberapa penghargaan berskala dunia. Seperti misalnya Herman Hertzberger yang dianugrahi Royal Gold Medal pada tahun ini. Hertzberger telah mengubah cara pandang orang tentang bangunan, baik sang arsitek maupun si pengguna. Konsep yang ia gunakan adalah konsep ruang dan bentuk. Selain itu ada juga Rem Koolhaas yang memenangkan Lifetime Achievement Award dari sebuah biennale di Venezia ini membawa kebaruan dalam dunia arsitektur. Semua kemungkinan dalam arsitektur ia perluas. Hal ini tentu menandakan orang Belanda selalu berpikir kreatif akan suatu hal baru yang harus mereka miliki dan dibawa ke dunia luas melalui ilmu yang mereka pelajari.
Bangunan-bangunan bangsa Belanda yang ada di Indonesia sudah berusia ratusan tahun, bangunan bangunan itu telah melintasi ruang waktu. Bangunan-bangunan Belanda ada dari waktu ke waktu. Bangunan-bangunan lama dan baru dari bangsa Belanda masih berdiri kokoh menjadi saksi kebesaran kreatifitas bangsa ini dalam arsitektur dan desain. Penghargaan yang diraih oleh arsitek Belanda juga tak lepas dari dari kerja kreatif mereka akan hal baru yang dibawa ke dunia arsitektur dan desain.

1 komentar:

Unknown 16 September 2014 pukul 14.18  

Keep bloging ganz, sangat bermanfaatsekali info nya ... makasih banyak

Perumahan Baru

  ©Blogger Theme by dims dhif merapi 2011

Back to TOP